Sabtu, 08 Maret 2014




HIMPUNAN

1.  HIMPUNAN
  • Pengertian
Himpunan adalah suatu kumpulan atau koleksi dari benda-benda atau objek-objek sebarang yang dapat di definisikan atau di terangkan dengan jelas, (cara pengumpulan objek-objek itu biasanya berdasarkan suatu sifat/ keadaan mereka yang sama, ataupun berdasarkan suatu aturan tertentu atau yang di tentukan).
Contoh :
1.      Himpuna yang terdiri dari mahasiswa Cianjur,
2.      Himpuna hari dalam satu minggu,
3.      Himpunan yang terdiri dari ayam, bebek, dan sapi, dan lain-lain.
  • Anggota Himpunan
Nama lain anggota suatu himpunan adalah elemen atau unsure. Elemen (unsur anggota) suatu himpunan biasanya di nyatakan dengan huruf kecil, misalnya a, b, p, r, dan lain-lain. Suatu himpunan biasanya di nyatakan dengan huruf besar, misalnya himpunan A, T, S, R, dan lain-lain.
Contoh : B adalah himpunan huruf kata “APEL”, maka anggotanya adalah B = {a,p,e,l}
Suatu himpunan di tulis di antara kurung kurawal buka “{“ dan kurung kurawal tutup “}”, sedangkan nama suatu himpunan di tulis dengan menggunakan huruf besar  atau  capital dan untuk memisahkan nama anggota satu dengan yang lain di tulis dengan tanda koma (,)
  • Notasi Anggota
Untuk menyatakan anggota suatu himpunan “E” dan bukan anggota suatu himpunan “E”. bila a merupakan elemen dari himpunan A, sedangkan b bukan elemen dari himpunan A, maka kita dapat menuliskan sebagai a E A, b E A.

Contoh : A = {2, 3, 7}
Maka : 2  A
3    A
7  A
9 A
  • Banyaknya Anggota Suatu Himpunan
Jika n (P) merupakan suatu himpunan terhingga, maka banyaknya anggota suatu himpunan P = n (P).
Contoh : R = {7,8,6,9} maka n (R) = 4
B = {0,2,3,6,…100} maka n (B) = 51
  • Menyatakan Suatu Himpunan
1.        Dengan kata-kata
Contoh : S adalah himpunan bilangan asli kurang dari 10
2.        Dengan mendaftar atau bentuk pendaftaran (Tabular-form)
Yaitu dengan menuliskan semua elemen himpunan tersebut di dalam kurung kurawal.
Contoh : Himpunan N = {1,2,3,…}
Himpunan Z = {Bogor, Bandung, Bekasi}
3.        Notasi pembentuk nimpunan atau bentuk pencirian (Set-builderform)
 Yaitu dengan menuliskan sifat atau ketentuan mengenai elemen himpunan tersebut.
Contoh : Himpunan A = {x/x adalah bilangan genap}
Himpunan R = {x/x adalah pelajar yang pandai}
Suatu himpunan disebut berhingga bila banyak anggotanya (yang berbeda) berhingga. Jika banyak anggotanya tak berhingga di sebut sebagai himpunan tak berhingga.
¥   Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota, di lambangkan dengan “{}” atau “Ø”.
Contoh : Himpunan bilangan ganjil antara 1 dan 3
¥   Himpunan Semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota yang sedang di bicarakan dan dilam bangkan “S”.
Contoh : K = {8,6,5,7}
Maka S = {4,5,6,7,8}
S = {5,6,7,8,9,10}, dan lain-lain.
  • Diagram Venn
Pertamakali di perkenalkan oleh matematikawan Inggris bernama John Venn. Diagram Venn di gunakan untuk menggambarkan hubungan antara himpunan-himpunan. Himpunan kita gambarkan sebagai daerah lingkaran sedangkan semesta sebagai daerah empat persegi panjang. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membuat diagram venn :
1.        Himpunan semesta di gambarkan dengan persegi panjang, himpunan S yang merupakan symbol himpunan semesta, di tulis pada salah satu sudutnya, biasanya sudut kiri atas.
2.        Setiap himpunan yang di bicarakan ( selain himpunan kosong ) di gambarkan dengan kurva tertutup.
3.        Setiap anggita di tunjukkan dengan noktah atau titi, anggota himpunan di tulis dekat noktah tersebut.
4.        Jika anggota suatu himpunan banyak sekali, maka anggota-anggotanya tidak perlu dituliskan.
Contoh :
                                                 
Keterangan :
Q = ( 1,3,4)
S   = (1,2,3,4,5,6)
                                                                                     

  • Macam-macam Himpunan
1.        Himpunan yang sama
Himpunan A&B di katakana sama dan di tulis A = B jika dan hanya jika AB atau B A.
Contoh : A = {1,2,3} dan R = {3,2,1} maka A = R
I = {I,c,h,a} dan T = {a,h,c,i} maka I = T
2.        Himpunan yang Berpotongan
Himpunan A&B saling berpotongan jika dan hanya jika terdapat anggota himpunan A yang juga anggota himpunan B. notasi berpotongan “  
Contoh : C = {3,4,5} dan S = { 4,5,6}
Maka CS = {4,5}, C berpotongan dengan S karena elemen-elemen 4 dan 5 anggota C juga anggota S.
3.        Himpunan yang saling lepas
Himpunan A&B di katakana saling lepas jika dan hanya jika kedua himpunan itu tidakmempunyai unsure yang sama. Notasinya “||”
Contoh : S = { 1,2,3} dan R = {5,6,7}
Maka S||R, karena kedua unsure tidak ada anggota yang sama.
4.        Himpunan Ekuivalen
Himpunan A&B di katakana ekuivalen jika dan hanya jika kedua himpunan mempunyai jumlah unsure yang sama.
Contoh : Y = {2,3,4,1} dan Z = {i,c,h,a}
Jumlah anggota sama, tetapi anggotanya berbeda. Maka Y~Z karena unsure Y sama banyaknya dengan anggota himpunan Z.
5.        Himpunan bagian
Himpunan A di sebut himpunan bagian atau subset dari himpunan B jika setiap anggota A merupakan anggota B. notasinya “
Contoh : A = {a,b,c,d} dan B = { a,b,c,d,e,f}
Maka AB

No
Himpunan
Banyak Anggota
Banyaknya Himpunan Bagian
Rumus
1
{}
0
{} = 1
2
2
{1}
1
Ø, {1} = 2
2
3
{1,2}
2
Ø, {1}, {2}, {1,2} = 4
2
4
{1,2,3}
3
Ø, {1}, {2}, {3}, {1,2},{1,3},{2,3}, {1,2,3} = 8
2
5
{1,2,3,4}
4
Ø, {1}, {2}, {3}, {4}, {1,2}, {1,3}, {1,4} {2,3}, {2,4}, {3,4}, {1,2,3}, {2,3,4}, {1,2,4}, {3,4,1}, {1,2,3,4} = 16
2
6
{1,2,3,4,5}
5
Ø, {1}, {2}, {3}, {4}, {5}, {1,2}, {1,3}, {1,4}, {1,5}, {2,3}, {2,4}, {2,5}, {3,4}, {3,5},  {1,2,3}, {3,4,5}, {4,5,1}, {1,2,4}, {1,2,5}, {3,4,1}, {3,4,2}, {2,3,5}, {2,3,1}, { 4,5,2}, { 1,2,3,4}, {2,3,4,5}, { 3,4,5,1},{ 4,5,1,2}, { 1,2,3,5}, { 1,2,3,4,5} = 32
2





  • Operasi Himpunan
1.                  Komplemen
Komplemen suatu himpunan A adalah kumpulan unsur-unsur dalam himpunan semesta yang bukan anggota himpunan A. Ac di baca A komplemen. Notasi : A atau Ac
Contoh :
S = { a,b,c,d,e}
A = {b,e}
A.. = {a,c,d}
2.   Gabungan ( Union )
S
 
Gabungan himpunan A&B adalah himpunan semua anggota A atau semua anggota B atau anggota kedua-duanya di tuliskan A U B “ A gabungan B”
.pContoh :
.p.a.c.aA = { a,b,c}
.r.b.r.bB = { a,b,p,r}
A U B = { a,b,c,p,r}
3.   Irisan ( Intersection)
Irisan himpunan A&B adalah himpunan dari unsure-unsur persekutuan himpunan A dan himpunan B. di tuliskan A B “ di baca A irisan B “
Contoh :
A = {a,b,c}
B = {c,d,e}
A B = {c}
Daerah yang di arsir menunjukkan A B.
4.      Selisih  ( Difference)
Selisih dua himpunan  A&B = Irisan A dengan B komplemen. A-B = A B.

Contoh :
A = {a,b,c,d}
B = { f,d,b,g}
B = { a,c}

A B = {a,c}
  • Rumus Bilangan Kardinal
Jika di ketahui dua himpunan A dan B sembarang, maka :
1.      n ( A U B ) = n (A) + n (B) – n (A B)
2.      n (A U B ) = n (A-B) + n (B-A) + n (A B)
3.      n (A U B ) = n (A+B) + n (A B)
4.      n (S) =  n (AUB) +  n (AUB)
Jika di ketahui tiga himpunan A, B dan C , maka :
1.      n ( A U B U C ) = n (A) + n (B) + n (C) – n (A B) – n (A C) – n (B C) + n (A BC)
2.      n (S) =  n ( A U B U C ) + n ( A U B U C )

  • Sifat-sifat Operasi Himpunan
1.      Komutatif
Þ       A U B = B U A
Þ       A B = B A
2.      Assosiatif
Þ       (A U B) U C = A U (B U C)
Þ       (A B) C = A (B C)
3.      Idempoten
Þ       A U A = A
Þ       A A = A
4.      Distributif
Þ       A U (B C) = ( A U B )( A U C )
Þ       A (B U C) = (A B) U (A C)
5.      Komplementer
Þ       A U A’ = S
Þ       A A’ = Ø
6.      De Morgan
Þ    ( A U B )’ = A’ B’
Þ    ( A B )’ = A’ U B’
7.      Identitas
Þ       A U S = S
Þ       A S = A
8.      Penyerapan
Þ       A U ( A B ) = A
Þ       A ( A U B ) = A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar